Sosok bunganya cantik, bergerombol dan tahan lama. Tanaman ini juga menghasilkan bunga sepanjang tahun. Meskipun dikabarkan mengandung racun, kemolekan olender tetap memikat para pecinta tanaman.
Oleander (Nerium oleander L.) atau bunga mentega [atau si cantik beracun] adalah tanaman perdu berkayu yang tingginya bisa mencapai 3 meter. Sebagai tanaman hias, oleander cukup popular. Sosok tanamannya rimbun dengan daun berwarna hijau tua. Bungnya bergerombol, terlihat cantik dan kontras dengan hijaunya daun. Daya tarik oleander adalah bunganya yang tahan lama dan bermekaran sepanjang tahun. Tanaman asal Asia Timur dan Eropa Barat ini juga mudah dalam perbanyakan dan perawatan.
Beragam Warna
Tanaman famili Apocynaceae tumbuh menggerombol dengan banyak cabang. Daunya berupa daun tunggal bertangkai pendek. Duduk daun tersebar dana berwarna hijau tua. Untuk memperbanyak oleander bias dilakukan dengan stek batang atau menyemaikan bijinya.
Varietas bunga oleander sangat beragam. Mulai dari jenis berwarna merah, pink, putih, hingga kuning. Mahkota bunga ada yang tunggal dan bertumpuk. Bunga oleander mekar bergantian dan tahan lama. Menariknya lagi, bunga oleander bermunculan sepanjang tahun tanpa henti. Tanaman ini cocok ditanam sebagai pembatas atau ditanam bergerombol.
Mudah Ditanam
Banyak orang menanam oleander karena perawatannya yang mudah. Tanaman ini juga termasuk tahan hama dan penyakit. Oleander tumbuh subur di ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Media yang cocok untuk menanam oleander adalah campuran tanah kebun, kompos, dan pasir kali atau sekam bakar. Perbandingannya 1:1: ½.
Oleander menyukai lokasi yang terbuka dan mendapatkan sinar matahari langsung. Meskipun demikian, di tempat sedikit ternaungi, oleander masih dapat tumbuh subur. Jangan menanam oleander di tempat yang terlalu lembab atau banyak mengandung air karena bias menyebabkan busuk batang dan akar. Oleander juga akan malas berbunga jika diletakan di tempat yang kurang cahaya matahari.
Pupuk oleander dengan pupuk yang mengandung unsure nitrogen tinggi pada masa pertumbuhan. Ketika akan berbunga, pupuk tanaman dengan pupuk berkadar fosfor tinggi untuk merangsang munculnya bunga.
Mengandung Racun
Sebelum lama berselang, Dinas Pertamanan Kota Bandung mencabuti tanaman oleander dari taman kota. Konon bunga cantik ini mengandung senyawa beracun. Racun ini terdapat di dalam getah yang ada di seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, bunga hingga daun. Zat racun di dalam bunga oleander bernama oleandrin. Jika zat ini masuk ke dalam luka bias menyebabkan kelumpuhan. Jika tertelan, oleandrin bisa menyebabkan detak jantung meningkat, sesak nafas, iritasi hingga berakhir dengan kematian. Karenanya dihimbau kepada masarakat agar menanam tanaman ini di lokasi yang jauh dari jangkauan anak-anak. Berikan pemahaman terhadap anak-anak bahayanya tanaman ini, Namun bukan berarti tanaman ini harus dimusnahkan atau di cabuti, karena bias saja saja oleander beracun ini justru berkhasiat obat. Kita tunggu saja kabar baik dari si cantik oleander.
Oleander (Nerium oleander L.) atau bunga mentega [atau si cantik beracun] adalah tanaman perdu berkayu yang tingginya bisa mencapai 3 meter. Sebagai tanaman hias, oleander cukup popular. Sosok tanamannya rimbun dengan daun berwarna hijau tua. Bungnya bergerombol, terlihat cantik dan kontras dengan hijaunya daun. Daya tarik oleander adalah bunganya yang tahan lama dan bermekaran sepanjang tahun. Tanaman asal Asia Timur dan Eropa Barat ini juga mudah dalam perbanyakan dan perawatan.
Beragam Warna
Tanaman famili Apocynaceae tumbuh menggerombol dengan banyak cabang. Daunya berupa daun tunggal bertangkai pendek. Duduk daun tersebar dana berwarna hijau tua. Untuk memperbanyak oleander bias dilakukan dengan stek batang atau menyemaikan bijinya.
Varietas bunga oleander sangat beragam. Mulai dari jenis berwarna merah, pink, putih, hingga kuning. Mahkota bunga ada yang tunggal dan bertumpuk. Bunga oleander mekar bergantian dan tahan lama. Menariknya lagi, bunga oleander bermunculan sepanjang tahun tanpa henti. Tanaman ini cocok ditanam sebagai pembatas atau ditanam bergerombol.
Mudah Ditanam
Banyak orang menanam oleander karena perawatannya yang mudah. Tanaman ini juga termasuk tahan hama dan penyakit. Oleander tumbuh subur di ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Media yang cocok untuk menanam oleander adalah campuran tanah kebun, kompos, dan pasir kali atau sekam bakar. Perbandingannya 1:1: ½.
Oleander menyukai lokasi yang terbuka dan mendapatkan sinar matahari langsung. Meskipun demikian, di tempat sedikit ternaungi, oleander masih dapat tumbuh subur. Jangan menanam oleander di tempat yang terlalu lembab atau banyak mengandung air karena bias menyebabkan busuk batang dan akar. Oleander juga akan malas berbunga jika diletakan di tempat yang kurang cahaya matahari.
Pupuk oleander dengan pupuk yang mengandung unsure nitrogen tinggi pada masa pertumbuhan. Ketika akan berbunga, pupuk tanaman dengan pupuk berkadar fosfor tinggi untuk merangsang munculnya bunga.
Mengandung Racun
Sebelum lama berselang, Dinas Pertamanan Kota Bandung mencabuti tanaman oleander dari taman kota. Konon bunga cantik ini mengandung senyawa beracun. Racun ini terdapat di dalam getah yang ada di seluruh bagian tanaman, mulai dari akar, bunga hingga daun. Zat racun di dalam bunga oleander bernama oleandrin. Jika zat ini masuk ke dalam luka bias menyebabkan kelumpuhan. Jika tertelan, oleandrin bisa menyebabkan detak jantung meningkat, sesak nafas, iritasi hingga berakhir dengan kematian. Karenanya dihimbau kepada masarakat agar menanam tanaman ini di lokasi yang jauh dari jangkauan anak-anak. Berikan pemahaman terhadap anak-anak bahayanya tanaman ini, Namun bukan berarti tanaman ini harus dimusnahkan atau di cabuti, karena bias saja saja oleander beracun ini justru berkhasiat obat. Kita tunggu saja kabar baik dari si cantik oleander.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Untuk Komentar Anda Di Artikel Ini.