Darah dilisis dengan tujuan penghancuran membran sel dan organ sel dengan penambahan bufer lisis seperti EDTA, detergen non ionik. tris HCL ph 8, sds dan komposisi lainnya, kemudan diekstraksi untuk menghilangkan komponen lain selain DNA kemudian dna disentrifugasi, dimurnikan dan dipekatkan
selanjutnya masuk dalam reaksi PCR (Polymerase chain reaction), banyak yang perlu diperhatikan diantataranya keutuhuan DNA template, primer terutama inhibitor yang dapat menghambat jalannya PCR oleh sebab itu inhibitor di hilangkan dengan sara penambaahan zat pengompleks EDTA. kondisi PCR perlu di perhatikan seperti suhu anealing suhu denaturasi dan polimerisasi
pertama–tama DNA akan di refuse secara anti pararel oleh enzim helikase. kemudian dipsangkan DNA template secara komplementer oleh dntp dan kemudia di baca urutannya oleh enzym polymerase hingga di peroleh primer2 yang diinginkan perlu di perhatikan inhibitor2 penghambat reaksi juga kita perlu menambah mg2+ sebagai kofaktor utuk meningkakan kerja dari enzim polymerase
selanjutnyaa masuk ketahapan elektroforesis dimana dengan gel agarosa DNA yang bermuatan negatif akan berjalan searah dengan di aliri arus listrik searah, kemudiaaan dilakukan sequeencing untuk menentukan urutan DNA secara sangat teliti
c g a - t c g - a t c - g a t
Bagaimana Allah SWT membuat tubuh kita begitu terencana tidak dengan sembarangan. setiap manusia dibedakan oleh varian yang berbeda–beda. Tidakkah ini membuktikan jika Allah SWT ini memang benar2 ada lalu mengapa kita tetap saja lupa diri jarang bersyukur dengan apa yang kita peroleh??
Mari kita sama sama tingkatkan nilai–nilai Ketakwaan kita jauhkan inhibitor hati yang membuat hati kita jauh dari Yang Maha Kuasa. Tingktakan konsentrasi kofaktor sebagai pemacu hidp kita dalam berbuat kebaikan. Bersihkan ikatan polipetidabilayer dengan detergen non ionik bak ikatan syaitan yang membelenggu kita yang menutupi hati kita dalam melihat, mendengar dan merasakan.
Hingga kita benar benar menyadari urutan urutan kehidupan kita, menyadari kesalahan kesalahan kita, kita bawa cangkul bukan untuk menanam tetapi untuk menutup lubang2 kesalahan agar kita tidak terjatuh dalam kesalahan yang sama. syukurilah semua yang kita memiliki dan hidup ini indah jika kita mensyukurinya.
Sambil belajar jangan lupa mengkaitkannya dengan nilai–nilai kehidupan.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Untuk Komentar Anda Di Artikel Ini.