entah saya ini merasa gembira atau sedih. melihat foto-foto yang di upload oleh teteh kelasku sangat membuatku merasa dejavu, kala itu aku dididik dan diajar di alam, tempat itu pertama kali aku merasa kecil, alam liar kini menjadi darah dagingku waktu masa-masa kuliah. wah sumpah aku menulis ini sambil kembali membuka memory tentang itu. kisah ini akan menjadi sebuah titik balik, akan menjadi sebuah kisah yang tak bisa dilupakan, Gn.Cijambu selama empat tahun mempunyai banyak cerita yang akan terus ku ingat dan sengaja aku tulis disini, karena blog ini adalah blog pribadi sesuai kalimat awal "Catatan Hati: Fiksi Mini, Cinta, Tutorial, Ceritaku, Catper, Catatan Kuliah dan Semua Kisah Napak Tilas Terangkum Disini". aku akan merangkum semua kisah dan cerita entah itu cerita kacau, ambigu, kisah perjalanan, cinta dan lain sebagainya. (peta diambil dari lembar 1209-323 Judul Sukamulya 1:25.000, Bakosurtanal)
Peta Bakosurtanal Sukamulya |
tak tahu harus mulai dari mana, tapi kisah perjalanan dan ceritaku ditulis dan digambarkan seperti disini--> kisah kelabu gunung cijambu (part one) (part two) (part three) (part four) (part five) yang bercerita tentang kisah napak tilas cinta dan ini bisa membuat anda galau, rekomendasi saya jangan dibaca itu membuat anda menangis tak terbendung. (foto dibawah ini diambil oleh teteh Mida Anggit Manganti, S.Si)
Suasana saat ini camp terakhir Kaki Gn. Cijambu |
Aku rindu padamu suara alam,masihkah kita bersahabat
Ingin aku menjauh dari riuhnya kota ini,
Karena aku rindu padamu lembah nan sunyi.
Hilangkan saja suara bising mesin dari telingaku,
Karena aku hanya ingin mendengar alunan nada-nada kedamaian dari dalam rimbamu.
Lama tak kuhirup udara bersih, Karena kini udara kota telah bercampur racun.
Kalbuku bosan pada kota yg sibuk ini,
Pandanganku hampa pada gedung-gedung tinggi.
Tak ada pohon besar,
Tak ada wangi bunga edelweis,
Tak ada tegur sapa jika tak kenal.
Tak kulihat wanita-wanita perkasa,
Yang ada hanya wanita-wanita yg sibuk dengan riasan tebal pada wajahnya.
Tak kutemukan juga sabat baru disini.
Aku rindu keheningan,
Aku rindu kabut senja,
Aku rindu embun pagi yg dingin,
Aku juga rindu ranselku yg walaupun berat dan menyiksa.
Aku sangat rindu padamu kebersamaan.
Ingin aku menjauh dari riuhnya kota ini,
Karena aku rindu padamu lembah nan sunyi.
Hilangkan saja suara bising mesin dari telingaku,
Karena aku hanya ingin mendengar alunan nada-nada kedamaian dari dalam rimbamu.
Lama tak kuhirup udara bersih, Karena kini udara kota telah bercampur racun.
Kalbuku bosan pada kota yg sibuk ini,
Pandanganku hampa pada gedung-gedung tinggi.
Tak ada pohon besar,
Tak ada wangi bunga edelweis,
Tak ada tegur sapa jika tak kenal.
Tak kulihat wanita-wanita perkasa,
Yang ada hanya wanita-wanita yg sibuk dengan riasan tebal pada wajahnya.
Tak kutemukan juga sabat baru disini.
Aku rindu keheningan,
Aku rindu kabut senja,
Aku rindu embun pagi yg dingin,
Aku juga rindu ranselku yg walaupun berat dan menyiksa.
Aku sangat rindu padamu kebersamaan.
Semua itu kini menjadi cerita, ingat kawan suatu saat aku akan kembali ke tempat itu, aku akan bergumul dan akan menjadi pendengar yang baik, aku akan mendengar cerita itu, aku rindu kita kumpul bersama, suatu saat nanti aku akan kembali ke hutan, karena aku sudah jenuh dengan kehidupan kota yang egois dan rakus. aku hanya ingin mendengar kisah darimu...
salam hangat dan kangen buat saudaraku di timur jauh
bikin ngiri aja nih yang di gunung cijambu hehehe . .
ReplyDeletegunung cijambu bagus banget yaaa buat camp hehehe mantap 0-0p
ReplyDeletesetuju banget deh gunung cijambunya masih asri banget hehehe :)
ReplyDelete