novel pecinta alam 8

Hari yang penuh ditunggu-tunggu oleh semua umat islam di dunia dimanapun berpijak di dunia ini akan merasa berbahagia, bulan nan suci akan segera tiba dalam hitungan jari. Dikala semua umat islam halal untuk menghidangkan makanan dan minuman dikala siang hari, tapi khusus pada bulan Ramadhan ini diharamkan untuk makan apa lagi untuk sekedar melepaskan haus dahaga yang mencekam bibir. Ya bulan Ramadhan akan segera tiba, tidak ada persiapan khusus untuk diriku ini. Cuma akupun mempersiapkan segala tugas – tugas perkualiahan ku untuk menghadapi masa – masa Tugas Akhirku di bulan akhir Agustus sampai dengan bulan Februari, serta persiapan KKNM Unpad yang sengaja ku ambil pada bulan Oktober – Desember.

Memang aku sudah mempersiapkan segala resiko pada saat awal semester ganjil, hanya mengambil matakuliah Seminar 1, TA, KKN dan matakuliah pilihan yaitu Ekoturisme dan Ekologi Lanskap. Sehigga otomatis kuliah ku hanya hari Senin dan Kamis saja, waktu yang lain ku pergunakan untuk mencari bahan – bahan buat Skripsi, dan akan lebih difokuskan untuk mengambil Ekologi Hewan disamping ada tawaran yang tidak tanggung – tanggung dari Dosen Pembimbing pertama saya, yang lumayan sudah kenal sejak lama, semanjak aku mengambil Kuliah Kerja Lapangan di kawasan Taman Wisata Alam dan Cagar Alam Pananjung Pangandaran pada Akhir bulan Mei 2007, dan terus mengalirlah tawaran kerjasama saya dengan Dosen tersebut, dan kata beliau saya bisa diandalkan untuk penelitian tentang Satwa liar di lapangan.

Awal semester ganjil saat ini seperti biasa, kuliah pun rada sangat malas hanya untuk duduk di perpustakaan berjam – jam hanya untuk mengcopy – paste tulisan para senior dahulu yang mengambil Skripsi yang sama di bidang studi Ekologi Hewan.
Masih dalam suasana bulan Ramadhan, seperti biasa sebelum memasuki awal bulan Ramadhan ku memasang target harian ku pada secarik kertas, khatam 2 Juz selama sebulan, mentoring 4 kali alias seminggu 1 kali, infak 2ribu perhari, itikaf di 10 malam terakhir, sholat tarawih dan witir full 30 hari, sholat sunah dhuha, dan sholat sunnah yang lainnya juga. Jika pada awal-awal bulan sangat gencar sekali untuk melaksanakan targetan tersebut, tetapi hal tersebut justru malah merosot dipertengahan dan tetap grafiknya naik pada waktu menjelang akhir.

Bulan yang penuh barokah tersebut tidak ku sia-siakan, banyak undangan taujih, bedah buku islami, yang sempat ku hadiri sekalian menambah ilmu tentang diriku secara pribadi dan mungkin nantinya bisa ku kasih kepada siapapun ilmu tersebut setelah ku mendapatkannya.

Menjelang akhir bulan Ramadhan masih sempatnya ku mendapatkan tugas untuk segera menyelesaikan usulan penelitian ku pada Bab 2-3 harus juga selesai pada akhir bulan ramadhan ini. Segera saja hati ini mengeluh dikarenakan yang seharusnya para mahasiswa yang lain sudah pada berkumpul dengan para keluarganya dirumahnya masing-masing, hal ini justru berbeda dengan ku, hanya untuk mengejar 4,5 tahun setengah untuk lulus secara cepat dan segera mengejar kerja untuk memenuhi kebutuhanku selama ini yang masih saja ditompang oleh keluarga ku di Jakarta. Setelah meminta izin kepada keluarga ku disana kemungkinan besar saya tidak bisa pulang untuk Lebaran kali ini, setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing lapangan dan tulisan, tetap saja untuk meminta waktu 2-4 hari untuk liburan Lebaran tidak dikasihnya, malahan disuruh Lebaran di rumah Pak Ruhyat di sekitaran Perumahan Mega Plasa di daerah Dago, khusus perumahan elit. Tetap saja tawaran tersebut ku tolak dengan halusnya.
3 hari menjelang Lebaran pun tetap saja ku tidak diperbolehkan untuk pulang ke Jakarta, padahal waktu yang diperlukan untuk pulang ke Jakarta hanya memakan waktu 2 jam melewati Tol Cipularang. Setelah berkonssultasi untuk usulan penelitian ku khusus untuk Bab 2 dan 3 dan akhirnya masih saja ada yang perlu direvisi untuk masalah metode penelitian khusus untuk Bab 3, tetapi justru ada juga hal yang menggembirakan untuk Bab 2 tidak ada yang perlu direvisi. Dengan sedikit mengkoreksi di depan Laptop di perpustakaan Cistral Unpad yang tetap buka walaupun menjelang libur Lebaran, hal ini dikarenakan mahasiswa Unpad dari daerah jauh seperti di maksar yang tidak bisa pulang dan hanya duduk termenung di depan komputer Cistral Unpad demi mencari sesuap rezeki untuk kebutuhan sehari-hari untuk dapat bertahan hidup di kota Bandung.

Ya senasib sepenanggungan, justru para mahasiswa tersebut bisa mendapatkan kehidupan untuk berprioritas utama pada pendidikan yaitu perkuliahan tetapi tetap saja mereka memilih untuk kerja sambilan untuk memenuhi kebutuhan yang terus mencekik leher.
Setelah mencari-cari buku yang sesuai dengan usulan penetianku, ku buka dan kupelajari sambil membuka Laptopku untuk segera merevisi Bab 3 pada metode penelitian ku. Setelah ku baca dengan teliti, ternyata untuk metode adlibitum pada pengamatan aktivitas harian Orangutan tidak bagus disamping tidak dapat di analisis perhitungannya serta memakan waktu yang kontinu terus menerus, dan mungkin Bapak bisa memahami kekuranganku selama ini yang tidak suka dengan hal-hal yang berbau kontinu. Setelah ku baca buku litelatur dari Bapak, ada dua metode pengamatan aktivitas harian yang cukup membuatku berpikir panjang, yang pertama scan sampling yang berasakan pada waktu yang bisa saja ku ubah sedikit waktu pengamatannya yang tadinya hanya per 5 menit sekali, jadi ku buat 10 menit dengan alasan yang cukup ilmiah, serta metode yang kedua yaitu focal animal sampling, yang hanya terfokus pada 1 hewan pengamatan secara terus menerus, bagaimana tingkah laku dan perilaku selama pengamatan berlangsung. Terpikirkan olehku bagaimana kalau di kombinasikan saja metodenya dengan pejelasan secara ilmiah dan literatur yang sempat ku baca, jadi di kombinasikan oleh ku untuk metode pengamatan aktivitas harian yaitu focal animal scan sampling dengan penjelasan yaitu terfokus pada 1 hewan jantan dan betina, selama 1 minggu pengamatan dan hewan pun terbagi 2 juga untuk yang liar dan pengasuhan, dengan waktu yang dipakai selama 10 menit sekali yang berlandaskan pada waktu.

Setelah selesai ku coba lihat jam tangan sudah pukul 14.10 WIB dan segera saja kurapihkan meja perpustakaan tersebut, dan segera menuju mesjid Al Jihad untuk sekedar sholat dan istirahat. Dengan sengaja ku buka mushaf dan membaca dengan khusuk di ramainya suasana Masjid yang masih terdapat panitia penyaluran zakat fitrah. Teringat ku segera SMS adikku di Jakarta mempertanyakan aPakah ku sudah dibayarkan zakat apa belum?dan langsung saja dapat SMS balasan dari adikku yang kini duduk dibangku sekolah menengah atas,
“blom d bayar ka,,emm ini juga mo dibayar!!”jawabnya.
Langsung saja ku balas.
“U kk jgn dibayar, biar kk aj yg bayar di Masjid sendri” SMS ku menjawabnya. Ku tekan tombol yes pada HP nokia 1110i V 60.4.
Pada saat yang bersamaan pula ku menghampiri salah satu panitia zakat fitrah untuk membayar zakat fitrah atas nama pribadi sekaligus infak juga sekalian. Dengan uang 20rb rupiah sudah cukup membayarnya, dengan sedikit niat dan doa ku ikut mengamini sekaligus ku berdoa untuk dipermudahkan segala urusanku selama ini.
Sedikit menjauh dari panitia zakat fitrah, dan langsung saja ku buka kembali mushaf untuk segera ku baca kembali, baru 2 ayat berlangsung, tiba-tiba saja HP ku berdering, setelah melihat siapa yang menelepon, dan ternyata Pak Ruhyat, langsung ku jawab;
“Assalamuaikum Pak, ada apa?”
“Oh ya ben, sudah selesai belum metodologi penelitiannya?”
“Oh sudah Pak, jawab ku singkat.”
“Oh sok coba kamu kerumah Bapak kita diskusi sekalian kita buka puasa bersama di rumah Bapak, mo gak?”
“Emm, ya Pak boleh. Entar saya kerumah Bapak jam5an Pak, gimana?”
“Ya sepakat..ya dah dulu ben.”
“Tut..tut..tut..terdengar suara terakhir di HP ku.”
Terperangkap dalam dilema yang membuatku berpikir panjang tanpa apa yang semestinya ku pikirkan dari tadi, seperti orang yang bingung sekaligus linglung di persimpangan jalan. Sambil menunggu waktu ashar ku sengaja tidur-tiduran di empuknya karpet masjd.

Kumandang adzan kumandang yang telah membangunkan ku tepat sehari lagi menjelang hari raya Lebaran di kota Bandung yang sudah mempersiapkan segala kebutuhan persiapan Lebaran, seperti ketupat, gulai ayam, opor ayam, gulai daging. Serta tidak lupa baju baru juga tidak ketinggalan. Dengan sedikit mengusap-usap mata ku dan segera memakai tas selempangku yang hanya terisi oleh Laptopku saja, dan segera menuju ke tempat wudhu.

Dengan diawali basmalah berangkatlah diriku ini menuju kediaman Pak Ruhyat di kawasan Dago Pakar, yang hanya menempuh waktu sekitar 15 menit dari kawasan Dipati Ukur, dengan menaiki motor kesayangan ku melesat menuju pusat kota Bandung tersebut dan sudah aku prediksi dari awal bahwa akan macet oleh keberadaan anak-anak muda Bandung yang sedang asiknya berduaan di atas motor, sepanjang jembatan Cikapayang menuju Dago atas. Sejauh mata memandang ku berhenti sejenak di pertengahan jembatan, memang tersaji pemandangan indah tersaji disini, terlihat Gunung mengelilingi pusat kota Bandung, ada Gunung puntang, putri, manglayang, geulis, tangkuban perahu, dll. Dan sambil mengingat kembali terakhir ku naik Gunung adalah waktu ke Rinjani genap 1 bulan yang lalu sebelum awal perkuliahan dimulai pada semester awal ini.
Sambil kembali ku membuka indahnya Gunung – Gunung yang pernah ku daki, Gede-Pangrango, Papandayan, Putri, Manglayang, Argopuro, Bromo Tengger Semeru, Agung, Tangkuban Perahu, Pangparang, Rangkak, Tilu, Kareumbi-Masigit, Sumbing dan yang terakhir Gunung dari segala keindahan Gunung yaitu Rinjani. Sambil terlenakkan oleh dejavu keindahan, kebersamaan, kerjasama, kedinginan, kelaparan , kehausan bersama teman-teman ku di organisasi pecinta alam. Tersenyum sinis diri ini memandang luasnya kota Bandung, dengan sedikit melirik jam, 10 menit lagi menuju jam 17.00 WIB, segera saja diri ini menancapkan gas dengan motor menuju Dago Pakar.
“Tinong..tinong...Assalamuaikum...nada yang terdengar dari kejauhan dibalik gerbang besi tinggi 2,5 meter di salah satu kawasan perumahan elit di Dago Pakar yang sempat sudah terbiasa dengan hal tersebut yang memang dalam jangka waktu kurang dari 2 bulan ini sudah hampir 7 kali ku kerumah Pak Ruhyat. Dibukakanlah gerbang besi tersebut oleh salah satu pembantu Bapak.”
“Oh masuk A’beni, eta si tuan geus nunggu di ruang tamu, dengan berlagak yang mempunyai rumah, ku masuk langsung menuju ruang tamu dengan sambil memasukkan motorku di samping mobil Bapak.”

Seperti biasa tempat yang dari dahulu inilah sabagai saksi perkenalan dengan seluruh keluarga besar Pak Ruhyat, salah satu dosen idaman dan sangat disegani oleh para mahasiswanya, disamping sangat baik dalam penetian tugas akhir sekaligus tidak pelit nilai, dan sangat membantu bila para mahasiswa yang dibimbingnya mengalami stagnan tentang hal yang perlu di diskusikan lebih lanjut.
Dengan sedikit berbasa-basi diri ini memulai pembicaraan dengan Bapak. “oh ya Pak maaf saya telat 5 menit tadi macet dijalan”. Jelasku sambil megeluarkan Laptop dari tas selampangan ku.
“Oh gak apa-apa ben, kumaha eta metode penelitian teh?tanya Bapak.”
“Oh ya dah beres ko Pak.” Sambil mengeluarkan sebuah Notebook, begini Pak saya justru memodifikasi untuk metode penelitian, jadi saya Pakai 2 metodologi sekaligus yaitu scan samping dan focal animal sampling jadi focal animal scan sampling dengan waktu per 10 menit pengamatan tapi dengan tetap 1 hewan yang menjadi objek untuk jantan dan betina dewasa juga masing-masing selama 1 minggu dan akan diambil data selama 6 hari pengamatan dan hewannya juga diambil 2 sub pokok yaitu yang liar dan dalam pengasuhan untuk dilepasliarkan ke alam yang nantinya dianalisis perhitungannya sesuai dengan Altman, yang sub kegiatan dibagi seluruh kegiatan dikali 100 persen, dan nantinya dianalogikan dalam hewan jantan betina dewasa serta hewan liar dan dalam pengasuhan, gimana Pak?”pejelasan ku singkat.

“Emm, dengan sedikit berpikir lama, emm bagus-bagus ko, coba saya baca dulu penjelasannya gimana ya?”
“Sambil kusodorkan Laptopku tepat pada Bab metodologi penelitian.”
“Wah, ini metodologi baru nich dan belum ada yang Pakai, kamu bisa jadi pioneer untuk metodologi ini dan bisa sampai terkenal dan jadi metode baru. Singkat Bapak”.
Ya saya setuju dan sepakat ini metode baru dan mungkin akan dipergunakan oleh para peneliti asing dari luar negeri juga, ya entar coba kamu publikasikan penelitian Skripsi kamu ke website jurnal luar negeri dan junal Unpad juga.
Tak terasa sudah hampir 1 jam berdiskusi tentang maslah metodologi penelitian ku, dan suara azdan berkumandang dan merupakan hari yang luar biasa bagi saya,
“Oh ya ben kita buka puasa dulu yuk, ajak Bapak ke ruang makan.”
“Oh ya Pak sambil berlalu akupun segera merapihkan laptopku dan men-standby-kan nya dengan segera. Dan kumasukkan langsung kedalam tas. Berlalu menuju ruang makan bersama keluarga besarnya, terdapat seorang ibu, dan dua orang anak dan seorang pembantu yang duduk mengelilingi meja makan.”
“Ya sini ben, ayuh buka puasa dulu, duduk.”jelas Bapak.
Tanpa sepatah kata pun terucap segera aku meminum es buah, dengan segera menghilangkan dahaga ku sejak dari tadi siang.
“Ben, kenalin ini istri saya, dan yang itu anak saya dan perempuan dua-duanya, yang tua namanya Anjani dia sudah kerja dan satu lagi Sari baru duduk di kelas 3 SMA 24 Bandung. Dan yang itu pembantu saya teh Ayu.”
“Oh ya salam kenal dari saya, beni hermawan salah satu mahasiswa yang dibimbing oleh Bapak.”

Sambil terusik oleh mata yang tajam dan berisi kata-kata indah dalam lirikkan mata dan senyuman nan indah membuatku terkesima dibuatnya. Sari nama yang indah, berwajah asli bandung nan putih bersih tapi sayang tidak berhijabkan penutup yang rapat. Alias tidak berkerudung. Padahal kalau diteliti lebih dalam lagi akan terpancar secercah cahaya indah yang sangat sulit terungkai dalam kata-kata ini.

Setelah sholat maghrib dan isya berjamah dirumah dengan tarawih juga, sudah hampir jam 8 malam, aku berada dirumah Bapak. “Dengan sedikit prolog Pak bagaimana selanjutnya usulan penelitian saya Pak?”
“Oh ya sudah bagus sok aja besok kamu kasih ke saya dalam bentuk hardcopy. Jelas Bapak?”.
“Oh Pak kan besok sudah Lebaran saya justru mo minta izin pulang ke Jakarta. Gimana klo lebaran ke 2/3 saya pulang kembali ke Bandung untuk kasih hardcopy usulan penelitian saya ke Bapak!! Sambil memelas meminta tolong.”
“Emm, ya sudah saya tunggu aja pas lebaran ke 5 soalnya saya juga mo pulang kampung ke Tasik. Sok aja klo kamu mo pulang ke Jakarta mah, gak apa-apa.”
“tapi nanti kamu kirim juga ya ke alamat email bapak softcopy usulan penelitian kamu dan jangan lupa Lebaran ke 5 kamu kesini, untuk kasih hardcopy UP kamu juga.”
“Sip pak saya ngerti!!”. Jawabku singkat.
Jawaban yang sangat ku tunggu-tunggu, dengan segera ku meminta izin ke Bapak untuk sekedar pamitan pulang sekaligus mohon dibukakan pintu maaf bila selama ini selalu membuat Bapak marah dan tesinggung dan tidak lupa juga kepada istri Bapak dan kedua anaknya khususnya Sari dan teh Dewi juga.

“Oh ya ben, ini ada oleh-oleh dari saya, buat kamu, ntar dipakai ya pas lebaran. “
“Oh makasih Pak, sambil berlalu meninggalkan pintu rumah.”
Sepanjang komplek Dago Pakar ku sejenak, menikmati dingin waktu malam ini dengan kerlap-kerlip waktu sang bintang memanggil dan menyapa dalam kungkungan malam. Terlihat sosok wanita memakai mukena jalan lurus berlawanan arah dari depanku, tertembak lampu motorku. Sungguh indah, putih bersih. Tak sengaja ku melirik wajahnya. Seperti orang yang ku kenal. Mendekati 4 meter didepan ku, sosoknya begitu kukenal, segala ku buka memori otakku. Oh ternyata Rika, segera saja ku buka percakapan;
Assalamuaikum Rika?sapaku.
Walaikumsalam, maaf siapa ya?tanyanya sambil menutup matanya karena silau lampu motorku.

Ya ini kang Beni, habis dari mana?ko sendirian sich jam9 nan?
Emm bis sholat Tarawih tadi, trus beli snack ke swalayan didepan.emm klo akang bis dari mana?
Ya ya, emm, emm, ya klo saya bis ketemuan sama dosen pembimbing saya, buat skripsi saya? Mo dianterin gk?bisi aya naon-naon kitu dijalan.
Sempat saja diri terjebak oleh bisikan-bisikan para penghuni neraka disana.
Sepanjang perjalanan dari kota Bandung sampai ke Wilayah Jatinangor kebahagian pun tercipta dalam perjalanan pulang ku. Hanya ditemani oleh sebatang rokok dalam isapan mulutku.

Semalaman indah ini takkan terlupakan dalam hidupku, sebelum tidur ku sempatkan untuk SMS ke adikku, yang memberitahukan bahwa kaka besok pulang ke Jakarta, oh ya Usulan penelitian kaka diterima sama dosen pembimbing tugas akhir. Masih dalam kenangan indah, terhanyut oleh suasana yang terbawa oleh malam dan waktu serta dinginnya malam.

***

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Untuk Komentar Anda Di Artikel Ini.