energi yang tersembunyi
Seorang konglomerat mengadakan pesta kebun dengan maksud mencari pasangan yang cocok bagi putrinya yang cantik, bahkan mengalahkan cantiknya bunga citra lestari ataupun nikita willy. Seluruh masyarakat dan kolega diundang menghadiri acara tersebut. Mereka masing-masing membawa anak-anak yang beranjak dewasa.
Sebelum jamuan makan malam dimulai, sang konglomerat selaku tuan rumah menampaikan sepatah kata perihal acara yang diadakannya. Sebagai penutup pidato singkatnya, dia mengajak tamu-tamunya ke kolam belakang rumahnya. Dia menantang para pemuda yang diundang untuk menyebrangi kolam tersebut. Bukan sembarang kolam tentunya. Kolam tersebut berisi puluhan buaya dan ular yang kelaparan.
Konglomerat tadi menjajikan dua opsi apabila ada pemuda yang dapat menyebrangi kolam itu. Pertama, sepertiga hartanya akan diserahkan ke pemuda tersebut. Kedua, dia akan menjodohkan putrinya lengkap dengan hak waris.
Belum sempat menutup pembicaraanya, tiba-tiba ada sesosok pemuda melompat ke dalam kolam. Dengan gerakan yang terlatih pemuda tersebut berenang sambil menghindari buaya dan ular yang siap menghabisinya. Akhirnya, dia sampai ke pinggir kolam dengan selamat.
Dengan wajah yang kepayahan, pemuda tersebut berdiri dengan tubuh yang penuh luka. Melihat pemuda itu, alangkah girangnya hati konglomerat tadi. Dia seolah melihat calon menantu yang tepat bagi anaknya. Seorang pemuda ganteng, bertubuh atletis dan berani. Dia langsung menanyakan ke pemuda tersebut pilihan apa yang diambilnya. Pemuda itu menggeleng.
Konglomerat tadi menegaskan pertanyaannya kembali, “Hai pemuda, anda dengan gagah berani mengarungi kolam itu, kini sebutkan hadiah apa yang kamu suka?”
Pemuda tersebut menggeleng dan berkata dengan terpuguh-puguh, saya hanya mau bertanya, siapa yang mendorong saya tadi?”
Anda boelh saja tersenyum atau tertawa membaca tulisan saya ini. Seperti yang sering kita alami dalam hidup ini, haruskah kita didorong untuk menggapai sesuatu yang kita mampu dan harus kita lakukan?
Anda pernah dikejar anjing sewaktu kecil, mungkin pernah merasakan keanehan. Ketika dikejar anjing tadi anda mampu melompati tembok yang tingginya melebihi kemampuan lompatan anda, atau mampu berlari lebih kencang dari biasanya, kenapa?
Ya, energi yang maha dahsyat itu tak jarang kita sembunyikan di balik sifat rendah diri, minder atau putus asa. Haruskah ada anjing yang mengejar atau seseorang yang mendorong sehingga kita dapat mengeluarkan energi itu?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Untuk Komentar Anda Di Artikel Ini.