Pagi itu Team caldera yang berjumlah 3 orang, yang beranggotakan anggi, dilla, dan reina , berangkat menuju gladian nasinal yang diselenggerakan di Nusa Tenggara Barat. Pemberangkatan awal dimulai dari stasiun kereta api kiara condong-Bandung menuju stasiun gubeng-Surabaya. Kereta yang kami naiki yaitu kereta pasundan yang berangkat sekitar pukul 6 pagi. Sempat terjadi keterlambatan berangkat, karena salah satu anggota team (reina) mengalami keterlambatan karena terjebak macet. Tapi beruntungnya kami bertiga masih sempat ikut kereta yang jam 6.
Lamanya perjalanan bandung-Surabaya sekitar 16,5 jam. Jadi pemberangkatan jam 6 pagi dan tiba di gubeng sekitar pukul 10.30 malam WIB. Tak banyak yang bisa dilakukan didalam kereta. Tiba siang hari waktunya makan. Kamipun makan jajanan yang dijual didalam kereta, ada beragam macam makan dan minuman yang ditawarkan para pedangan, terkadang ketika kami sedang beristirahat tak jarang kamipun terganggu dengan suara bising dari pedangang yang berusaha menawarkan barang dangangannya. Uniknya setiap kali berhenti distasiun, pedangang dari stasiun ada yang masuk kedalam kereta dengan barang dangangan yang khas yang berasal dari daerah tersebut. Sehingga kamipun sedikit mengetahui makanan yang menjadi ciri khas beberapa daerah.
Perjalanan lama yang terkadang membuat kami bosan, untuk mengusir kebosanan kami saling bercanda gurau dan mengobrol diantara team tak jarang pula penumpang lain yang kursinya berdekatan dengan kami ikut menyapa kami dan mengobrol. Kebanyakan penumpang yang berada dalam kereta merupakan orang jawa, hal itu nampak dari logat bicara yang mereka gunakan. Pemandangan luar yang dapat dilihat selama perjalanan juga sedikit mengusir rasa bosan. Indahnya sawah yang terhampar bagai permadani yang berwarna hijau, tinggi menjulangnya pohon- ponon kelapa, dan perkebunan-perkebunan yang makin menambah indah perjalanan, pemandangan tersebut nampak bagai lukisan yang dilukis oleh Sang Pelukis Yang Maha Kuasa. Puji syukurpun kami ucapkan kepada Allah YME yang menjadikan semua yang dibumi sangat indah.
Memasuki kawasan jawa tengah, penumpang bertambah banyak. Keadaan kereta lumayan sesak oleh penumpang. Kursi penumpang yang seharusnya untuk 2 orang didunakan untuk 3 orang, dan kursi penumpang yang biasa digunakan untuk 3 orang kini dipergunakan untuk 4 orang. Suasana kereta tengah hari yang mulai panas, sesak, membuat beberapa anak balita merengek- rengek karena kepanasan. Namun ada juga yang terlelap tidur dalam pangkuan ibunnya. Para pemuda dan beberapa bapak-bapak berdiri karena tidak mendapatkan kursi duduk. Setiap berhenti si stasiun penumpang hilir mudi bergantian, ada yang turun dari keteta dan ada juga yang baru naik.
Sore hari memasuki daerah jawa timur, penumpang mulai banyak yang turun disetiap stasiun yang menjadi pemberhentian. Di akhir perjalan sekitar jam 6 sore keretapun telah lumayan kosong oleh penumpang yang telah turun. Pukul 10.30 kami sampai distasiun gubeng- Surabaya, sebelumnnya tadi sore kami perbingcang dengan beberepa petugas kereta yang mengatakan bahwa kereta menuju banyuwangi talah pergi dan mereka menyarankan agar kami bermalam saja di stasiun smoth mereka tidak menyarankan kepada kami untuk bermalam di stasiun gubeng dengan alasan keamanan. Akhirnya kamipun bermalam di stasiun smoth.
Suasana stasiun smoth ketika kami sampai tidaklah begitu ramai karena waktu memang menunjukan tengah malam, sesampainya disana kami langsung mencari tempai beristirahat dan mushola untuk sholat. Sebelum beristirahat kamipun mengecek jadwal keberangkatan kereta yang menuju banyuwangi untuk besok. Setelah menemukan tempat beristirahat rasa lelah selama perjalanan yang tak tertahankan, mengharuskan kami untuk segera beristirahat. Untuk mengatisipasi hal-hal yang tidak dinginkankan maka kamipun tidur secara bergantian.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Untuk Komentar Anda Di Artikel Ini.