Memilih untuk Berhenti Atau Dilanjutkan?

Aku dan kamu, bagai karang-pantai mencintai laut lepas. Dari jauh, aku mencintaimu dengan seluruh kekuranganku: Menatap gelombang ombak-rambutmu atau menikmati kilau cahaya-dirimu―pada senja yang menenggelamkan matahari di matamu.

Aku dan kamu, bagai karang-pantai mencintai laut lepas. Ribuan mil dari hatimu, setiap detik aku berusaha melacak cintamu pada setiap buih ombak yang menghantam diriku. Bila kukatakan padamu telah kutitipkan semua salamku pada nadi-nadi sungai yang merambat-bermuara menuju kedalam hatimu, pernahkah ia benar-benar sampai padamu?

Hingga saatnya kita bertemu.

“Hai, aku Raka,” kataku.

“Hai, aku Hera,” katamu.

Senyum kita bertemu.

“Hera Dewi Purnama?” Aku tersenyum, berharap kamu senang mendengarnya.
Tapi kamu diam saja. Aku pun jadi terdiam. Barangkali kamu bertanya-tanya: Bagaimana aku mengetahui nama lengkapmu padahal kita baru kali pertama bertemu? Sunyi bergetar di leher kita berdua. Ah, bagaimana lagi, aku memang sudah tahu banyak hal tentang dirimu: Setiap hari aku mengagumimu, sejak bertahun-tahun yang lalu (Perpisahan termanis, hal.97 buku YGYM Fahd Djibran).

Aku tadinya ingin menggunakan kalimatku sendiri. Sudah aku coba, namun―seperti yang kamu tahu―kata-kataku lenyap di tuts ctrl A, delete.

Raka dan Hera lebih beruntung kisahnya daripada aku dan kamu.

Aku dan kamu tak saling kenal.

Kamu fiksi bagiku, dan aku…bukan siapa-siapa bagimu.

Akulah ia yang hidup di dunia maya. Semua tentang dirimu aku dapatkan dari teknologi yang dulu aku gagap memakainya: internet.

Musikmu, Filmmu, Bacaanmu, Makanan kesukaanmu, Cara pandangmu tentang duniamu, apapun itu―yang pernah kamu simpan di dalam sebuah teknologi yang bernama internet―aku tahu. Simple, aku ketik beberapa kata di mesin pencari, kemudian klik! sekotak tentang kamu telah terbungkus rapi disana. Sayangnya, akulah ia yang hidup di dunia maya.

Seandainya Tuhan tidak pernah melibatkanmu ke dalam takdirku, aku tidak akan mengenal mereka: John lennon dengan The Beatles-nya, Efek Rumah Kaca dengan Melankolia-nya, Camera Obscura dengan Careless love-nya, Morrissey dengan we hate it when our friends become succesfull―Morrissey! aku sepakat denganmu. Hha!

Aku juga tidak akan mengenal gambang syafaatnya Cak Nun, Madrenya Dee, atau beberapa tumpuk buku di kamarku.

Kamu berhak tahu, bahwa aku suka buku, (juga) karena kamu. Serta menulis ini, kamu (juga) berperan di dalamnya. Jalan cinta memang rumit adanya. Karena di jalan itu, kita bisa pergi entah ke surga atau pun neraka. I guess, you’ve made heaven way for me.

Seandainya jalan ke surga kita lalui bersama, ah, completely!

Keinginanku sederhana, aku ingin berkenalan denganmu, benar-benar di dunia, dunia dimana kita bisa merasakan sejuknya O2, bukan dunia seperti ini, dunia maya, itu pun berlangsung satu arah: aku ke kamu, dan kamu…diam tak mengenaliku.

Betapa sering aku refresh kembali bookmark jejaring sosialmu hanya sekedar untuk mengetahui kamu sedang menulis apa, sedang apa. Dan aku dapati, berderet teman-temanmu mengacungkan jempol untuk tulisanmu. Ah, betapa menariknya kamu, bukan (hanya) untukku, namun (juga) untuk sejenisku yang lain. Merasa tersaingi (pasti). Dan aku berada di posisi paling belakang, atau… bahkan tak masuk hitungan?

Memilihmu perlu persiapan dan mental. Katanya bang Aditya Sofyan. Bagai memilih masuk ke sekolah unggulan/Memilihmu bisa makan waktu yang panjang/Satpam depan suruh aku ambil nomor tunggu/Aku tak pernah jadi murid yang terpandai/Menunggu lama slalu membuatku bosan/Kubawa pergi mimpiku berlalu/

Memilihmu terpaksa menjadi pilihan. Oke, aku setuju dengan lirikmu. Hanya dirimu yang mengusik mimpi-mimpi/Aku tak pernah jadi pilihan terbaik/Mungkin aku sebaiknya bangun dari tidurku/Dan bawa pergi mimpiku berlalu. Saran yang baik. Kutinggal pesan untukkmu/Ku tak punya banyak waktu/Mungkin di lain waktu/Kau ada waktu tuk dengar aku/Sekarang saatnya ku pergi…

Oh ya, i'm not stalker. i just curious with you. Hha!
:. Bidadari 1695 .:

2 comments:

  1. Anonymous8/08/2011

    keren bang, terinspirasi oleh siapa nih?

    ReplyDelete
  2. Anonymous8/08/2011

    bro salam kenal, izin copas yehh??

    ReplyDelete

Terimakasih Untuk Komentar Anda Di Artikel Ini.