Tuhan Itu Baik, Tapi

uwoo, sudah lama tak menulis di blogku ini. setelah dibuka tampak usang dan berdebu, bahkan ada sarang laba-laba (Trochosa terricola) tergantung dipojok sana. entah dia sedang apa, yang kuperhatikan dia hanya diam seribu bahasa, menyembunyikan sejuta kealpaan tak terkira. mungkin dia marah, karena tempat keren ini (baca: blogku) sebagai tempat rahasianya untuk bersembunyi. atau sang empunya sudah lama tak membuka tempat idamannya berseluncur di dunia maya. entahlah. banyak tulisan tulisan usang dan tak bermakna. bahkan ada yang setia menunggu dan pengen bgt diajak bercengkrama. entahlah mungkin karena Tuhan itu baik, tapi...
 
sedikit berseluncur kedunia maya, entah dari mana, saya membuka catatan harian sosok menteri BUMN RI kita bapak Dahlan Iskan http://dahlaniskan.wordpress.com ada beberapa tulisan menarik disana. sayapun begitu tak menyangka sebegitu beratnya pekerjaan beliau. mengurusi BUMN-BUMN yang sedang kacau balau. sedang terhimpit masalah. bahkan ada BUMN yang seharusnya diberhentikan, tetapi masih saja ada harapan (hope). berikut kisah yang saya ambil inspirasinya buat kawan-kawan semua.

Pagi itu begitu sulit mencari ide yang membumi. Saya pun lantas teringat pada gurauan pedagang-pedagang sukses seperti ini: “Tuhan itu baik. Tapi, uanglah yang bisa membuat orang mengatakan Tuhan itu baik”.

Rupanya perlu rangsangan material untuk melahirkan ide-ide kreatif. Rupanya perlu dana untuk mendatangkan Tuhan. Maka, saya tawarkan di forum itu: peserta rapat yang mengusulkan ide terbaik akan saya beri hadiah satu mobil baru, Avanza, dari kantong saya pribadi.

Rapat pun menjadi heboh. Gelak tawa memenuhi ruangan. Ide belum muncul, tapi warna mobil sudah harus dibicarakan. Setuju: warna krem! Neraka sawit ternyata tidak menarik. Surga Avanzalah yang menggiurkan. Pantaslah kalau Jakarta macet!

Tuhan rupanya benar-benar datang. Inspirasi bermunculan. Hampir semua peserta rapat mengangkat tangan. Mereka berebut mendaftarkan ide. Angkat tangan lagi untuk ide kedua. Ide ketiga. Bahkan, ada yang sampai mendaftarkan lima ide.

Setelah terkumpul 53 ide, barulah diperdebatkan. Mana yang konkret dan mana yang terlalu umum. Mana yang menghasilkan rupiah, mana yang menghasilkan semangat. Mana yang membuat pendapatan lebih besar, mana yang membuat pengeluaran lebih kecil.

Ide-ide itu kemudian di-ranking. Dari yang terbaik sampai yang terkurang. Dari yang terbanyak menghasilkan rupiah sampai yang menghasilkan etos. Perdebatan amat seru karena masing-masing mempertahankan idenya. Terjadi diskusi yang luar biasa intensif, mengalahkan rapat kerja bagian pemasaran.
 
amazing bgt yah...

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Untuk Komentar Anda Di Artikel Ini.