Berikut Sebuah puisi yang sy tulis di Semeru tahun 1996 sbg persembahkan utk melepas kepergian kawan Andika Listiono Putra.
Kebekuan Nisan Arcopodo
mentari pagi masih belum mau menampakkan pancarannya
berlapis-lapis baju dan polartek kugunakan
tetap saja belum belum mampu menahan hembusan angin pagi itu
tampak puluhan nisan yang membeku di Arcapada
mereka telah menjadi saksi keperkasaan alam semeru
mereka telah menjadi bukti kekuasaan sang Khalik
berulang kali kaki kujejakkan disini
ada saja nisan baru kulihat
wahai tubuh-tubuh yang terbujur diantara nisan-nisan yang membeku
wahai tubuh-tubuh yang hilang diantara keperkasaan semeru
engkau datang bukan untuk mengantarkan tubuhmu
hasrat berpetualang mu yang mengantar mu sampai disini
engkau datang untuk belajar memaknai hidup
karena engkau tahu alam tidak pernah berbohong
karena engkau tahu alam mengajar mu untuk jujur
karena engkau tahu alam telah mengajar mu apa arti seorang sahabat
diantara rimbunan cemara arcapada segala perbedaan telah bersatu
salam dan doaku untuk mu para sahabat
nisan-nisan beku mu akan menjadi guru bagi kami
bahwa keperkasaan dan kekuatan tidak berarti apa-apa
bahwa kesombongan dan kehebatan tidak ada artinya
bahwa kekayaan dan keegoisan tidak ada gunanya
karena semuanya tidak akan mampu melawan perkasanya alam
karena semuanya tidak akan mampu menandingi kekuasa sang Khalik
nisan-nisan beku-mu para sahabat
akan tetap membeku didinginnya Arcapada
untuk menjadi pelajaran yang berharga
bagi mereka yang mau belajar dari sebuah petualangan
Harley B. Sastha
Gunung Semeru, 1996
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Untuk Komentar Anda Di Artikel Ini.