Ya Allah, jika aku jatuh cinta

Cinta. Sebuah kata singkat yang memiliki makna luas. Walaupun belum teridentifikasi secara pasti, namun eksistensi cinta diakui oleh semua orang. Al-Ghazali mengatakan cinta itu ibarat sebatang kayu yang baik. Akarnya tetap di bumi, cabangnya di langit dan buahnya lahir batin, lidah dan anggota-anggota badan. Ditujukan oleh pengaruh-pengaruh yang muncul dari cinta itu dalam hati dan anggota badan, seperti ditujukkanya asap dalam api dan ditunjukkanya buah dan pohon.
Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertepuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, kaum muslimin. Tapi cinta itu tentu porsinya tidak melebihi cinta kita pada Allah, karena Allah mengatakan, “Katakanlah! ‘Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, kaum keluargamu, harta-benda yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatiri akan merugi dan rumah tangga yang kamu senangi (manakala itu semua) lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.”
Prestasi kepahlawanan para pejuang tidak terlepas dari pengaruh cintanya seorang pemuda kepada pemudi. Umar bin Abdul Aziz berhasil memenangkan pertarungan cinta sucinya kepada Allah dari pada cinta tidak bertuannya kepada seorang gadis. Tidak ada yang salah pada cinta. Berusahalah menempatkannya pada tempat, waktu dan sisi yang tepat.
Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.
Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu
Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.
Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.
Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.
Ya Allah Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.

berikut adalah puisi tentang cinta;
CINTA ITU

Cinta
Begitu nikmat kala dibuainya
Begitu indah ketika digenggamnya
Begitu menyenangkan untuk dikenangkan
Begitu syahdu untuk dibisikkan
Begitu mesra untuk diucapkan

Namun...
Begitu sakit ketika dicampakkan
Begitu sedih kala ditinggalkan
Begitu kecewa saat dihapuskan
Begitu sulit untuk dilupakan

Namun...
Ada sebuah cinta yang lain
Yang rasa sakitnya membawa kesenangan
Yang rasa pedihnya mengukir kebahagiaan
Yang rasa perihnya mengungkap kerahasiaan
Yang rasa mabuknya menghujam kesejatian

Apakah itu ?
Itulah Cinta Sang CINTA
Rasa sakitnya sesungguhnya begitu menyenangkan
Bagi siapa saja yang merasakan
Arti sebuah perjalanan panjang
Terpahamkan ke dalam dzauq oleh Sang Rahman
Yang tiada dan tak 'kan pernah bisa dibayangkan
Bila kau tak melakukan perjalanan
Kembali menuju Sang Rahmatan
Maka tidaklah heran
Bila terlontarkan sebuah ungkapan
"Tiada satupun yang kulihat selain Al-Haqq
Segala sesuatu mengarah kepada Al-Haqq
Tidak ada sesuatupun kecuali Al-Haqq"
Maukah kau kuajak ke SANA ?
Tuk mereguk Anggur Cinta-Nya ?
Menikmati bilur-bilur pedih penuh Bahagia ?
Merindui benih-benih sakit penuh Pesona ?
Sungguh tak ada cara
Tuk ungkapkan sang Rasa
Tuk nyatakan sang Cinta
" Muutu qabla anta muutu..."

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Untuk Komentar Anda Di Artikel Ini.