Cadangan Karbon Tersimpan

Tanaman memerlukan sinar matahari, gas asam arang (CO2) yang diserap dari udara serta air dan hara yang diserap dari tanah untuk kelangsungan hidupnya. Melalui proses fotosintesis, CO2 di udara diserap oleh tanaman diubah menjadi karbohidrat, kemudian disebarkan ke seluruh bagian tanaman untuk ditimbun dalam tubuh tanaman berupa daun, batang, ranting, bunga serta buah. Proses penimbunan C dalam tubuh tanaman hidup dinamakan proses sekuestrasi (C-sequestration). Dengan demikian mengukur jumlah C yang tersimpan dalam tubuh tanaman hidup (biomasa) pada suatu lahan dapat menggambarkan banyaknya CO2 di atmosfer yang diserap oleh tanaman. Sedangkan pengukuran C yang masih tersimpan dalam bagian tanaman yang telah mati (nekromasa) secara tidak langsung menggambarkan CO2 yang tidak dilepaskan ke udara lewat pembakaran (Hairiah, 2003).

Tanaman atau pohon berumur panjang yang tumbuh di hutan maupun di kebun campuran (agroforestri) merupakan tempat penimbunan atau penyimpanan C (rosot C) yang jauh lebih besar dari pada tanaman semusim. Oleh karena itu, hutan alami dengan keragaman jenis pepohonan berumur panjang dan seresah yang banyak merupakan gudang penyimpanan C tertinggi (baik di atas maupun di dalam tanah). Sedangkan pada agroforestri khususnya pekarangan tradisional merupakan kawasan sistem penggunaan lahan secara terpadu yang mempunyai ciri khusus berupa struktur vegetasi dan jenis-jenis tanaman yang heterogen, biasanya pemeliharaan tidak intensif berupa (pemupukan, pemangkasan, penyiraman, dan lain-lain) dan umur vegetasi yang rata-rata memiliki umur yang panjang. Oleh karena itu vegetasi dalam pekarangan tradisional mempunyai fungsi yang sangat khas bila diteliti lebih dalam, seperti penyimpanan karbon (C), Hairiah dkk, 2007.
 
 

Skematis pohon sebagai penyerap CO2 melalui proses fotosintesis (Hairiah, 2007).

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Untuk Komentar Anda Di Artikel Ini.